Selasa, 13 Mei 2008

Sistem Distribusi Angkutan Minyak

­Indonesia merupakan negara penghasil minyak dan anggota OPEC. Hasil dari minyak tersebut, selain diekspor ke luar negeri juga dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri. Dengan berbagai daerah yang menjadi sumber minyak bumi, pengilangan minyak dan daerah yang menjadi konsumen bahan bakar minyak (BBM), maka system distribusi BBM merupakan komponen pelayanan yang sangat penting. Maka perlu dilakukan analisis yang komprehensif untuk mengetahui potensi muatan minyak bumi (demand) yang ada dengan ruangan armada tanker yang tersedia (supply).

Transportasi merupakan element yang sangat penting dalam system dristibusi minyak, untuk itu perlu dicari pola angkutan dan besarnya (jumlah) BBM yang diangkut pada masing-masing rute, yang meminimumkan ongkos angkut secara keseluruhan, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Berdasarkan hal itu akan ditentukan kebutuhan armada kapal yang diperlukan untuk angkutan BBM beserta spesifikasinya baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Sehingga pendristibusian dari Origin (pelabuhan asal) ke Destination (pelabuhan tujuan) bisa berjalan maksimal (biaya bisa ditekan dan minyak bisa disalurkan secara maksimal).






Gambar 1.
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa satu pelabuhan dapat berfungsi ganda yaitu bisa sebagai Origin dan Destination
.



Gambar 2.
Distribusi Ketersediaan Kapal Angkutan BBM dan Crude Oil Dalam Negeri Tahun 1996
Keterangan : NS = kapal swasta nasional, NP = kapal milik Pertamina, AS = kapal asing milik swasta, AP = kapal asing yang di-charter Pertamina
Sumber: Hubla, 1997, diolah


Hasil optimasi sistem distribusi BBM dalam negeri berdasarkan pola bongkar muat dan pola distribusi BBM yang ada (tahun 1995). Maksud dan tujuannya adalah memperbaiki sistem distribusi yang sudah ada, dalam arti mencari sistem distribusi yang lebih efisien (meminimalkan ongkos angkut total) dibandingkan dengan distribusi tahun 1995. Berdasarkan pola yang ada, maka pola distribusi yang dikembangkan adalah sistem distribusi multi lokasi (model transshipment). Dengan keterbatasan-keterbatasan data yang ada, sistem ini dikerjakan dengan catatan (1) Pelabuhan-pelabuhan muat berfungsi sebagai origin (asal), (2) pelabuhan-pelabuhan tujuan berfungsi sebagai destination (tujuan), (3) pelabuhan-pelabuhan bongkar dan muat berfungsi sebagai transshipment point (transit), (4) data jarak antara berfungsi sebagai ongkos angkut (unit cost) antar pelabuhan dengan asumsi bahwa ongkos angkut satuan proporsional dengan jarak antar pelabuhan, (5) dicari pola distribusi BBM tanpa “melanggar” pola distribusi yang ada sedemikian sehingga diperoleh ongkos angkut yang lebih efisien.
Pola distribusi ini dikerjakan dengan menggunakan program pada piranti lunak QSB+. Piranti lunak ini memiliki kemampuan untuk melakukan program optimasi dan riset operasi. Dijalankan dengan sistem DOS, program ini sejenis dengan TORA (Taha, 1995).
Untuk melihat efisiensi distribusi BBM, akan dibandingkan ongkos total pola distribusi berdasar data tahun 1995 dan pola distribusi berdasar hasil hitungan model. Dalam hal ini yang dimaksud ongkos total adalah jumlah jarak kali muatan secara keseluruhan. Jarak dihitung dalam ratusan nautical miles (NM) sedangkan muatan diukur dalam ratusan ton. Dari data diperoleh ongkos total berdasarkan pola distribusi tahun 1995 sebesar 4.614.345,65 (104 NM.T) sedangkan ongkos total berdasar perhitungan optimasi di atas sebesar 3.359.536 (104 NM.T). Akhirnya diperoleh efisiensi sebesar :






Berarti pola distribusi berdasarkan perhitungan di atas lebih efisien 27,2 % dibanding dengan pola distribusi tahun 1995. Mekanismenya adalah dengan terreduksinya rute-rute yang tidak efisien dalam sistem pengalokasian muatan. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan suatu destination dilakukan dari origin yang tertentu, sehingga unit cost pengangkutannya menjadi lebih rendah.

Tabel 3. Efisiensi Sistem Distribusi Tiap Jenis BBM Tahun 1995


Keterangan :

1. Pexist : kinerja sistem distribusi suatu jenis BBM eksisting (ribu ton.hari).
2. Popt. : kinerja sistem distribusi suatu jenis BBM hasil pemodelan (ribu ton.hari).
3. S (Savings) : penghematan atau efisensi sistem distribusi (%).
4. Perhitungan hari didasarkan pada jarak tempuh (NM), waktu perjalanan, tunggu dan delay.


Referensi :
http://www.pustral-ugm.org

Rabu, 26 Maret 2008

E-Gov

E-Government (E-Gov) adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship).

E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara. Contoh-contohnya antara lain: Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kiosk), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon investor dapat mengetahui potensi tersebut. Tahukah anda berapa pendapatan daerah anda? Komoditas apa yang paling utama? Bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia di daerah anda? Berapa jumlah perguruan tinggi di daerah anda? Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi penentu keberhasilan.

Penyediaan mekanisme akses melalui kios informasi yang tersedia di kantor pemerintahan dan juga di tempat umum. Usaha penyediaan akses ini dilakukan untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan informasi.

E-procurement dimana pemerintah dapat melakukan tender secara on-line dan transparan.

E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain:

  • Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
  • Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.

  • Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

Hambatan dalam Mengimplementasikan E-Government

Jika dilihat dari keteranan di atas, tentunya sangat diinginkan adanya E-Government di Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan E-Government di Indonesia.

  • Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia.
  • Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja).
  • Langkanya SDM yang handal.Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi.
  • Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik.
  • Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau,

Hambatan-hambatan di atas sebetulnya tidak hanya dihadapi oleh Pemerintah Indonesia (atau pemerintah daerah) saja. Di negara lain pun hal ini masih menjadi masalah. Bahkan di Amerika Serikat pun yang menjadi pionir di dunia Internet masalah E-Government pun merupakan hal yang baru bagi mereka. Namun mereka tidak segan dan tidak takut untuk melakukan eksperimen. Sebagai contoh adalah eksperimen yang dilakukan di California [2] dimana mereka masih mencoba meraba implementasi E-Government yang pas untuk mereka.

Dampak negatif dari praktek E-gov yang biasa disebut hanyalah menjadi lebih egois dan teralienasinya manusia, karena kurangnya pertemuan-muka. Tapi penyebutan dampak ini biasanya dapat dengan gampang ditangkis: tidak demikian halnya, karena toh para warga negara atau warga kota akan melakukan kontak sosial juga lewat media lain, seperti dalam aktivitas keagamaan dan aktivitas wisata serta hiburan. Bahkan, dengan praktik eGov bisnis jasa akan tumbuh pesat. Ini didasarkan pada ramalan perkembangan masyarakat yang lain: dari ekonomi sektor pertama (produksi ektraksi, pengurasan sumberdaya alam), lewat ekonomi sektor ke-dua (perdagangan), menuju ekonomi sektor ke-tiga yakni jasa.

Selasa, 25 Maret 2008

Dampak Perkembangan Internet

Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer
dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri.
Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta
dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan,
isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun
negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan.
Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu :

Internet sebagai media komunikasi
merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

Media pertukaran data
Dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

Media untuk mencari informasi
perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

Fungsi komunitas
internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja,
melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari,
maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).

Selain mempunyai kegunaan yang menguntungkan diatas, internet jug mempunyai dampak negatif diantaranya :

Kejahatan internet (CyberCrime)
Perilaku carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai kejahatan lain bukan tidak mungkin akan semakin meningkat, apalagi bila tidak ditunjang
dengan penegakan hukum.

Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen 'browser' melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home-page yang dapat di-akses
Violence and GoreKekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan.Karena segi bisnis dan isi pada dunia Internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat 'menjual' situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu

Penipuan
Hal ini memang merajalela dibidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan para penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada
penyedia informasi tersebut.

Selain dampak negatif dari internet diatas sebenarnya masih banyak lagi dampak negatif lainnya, yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu



Selasa, 04 Maret 2008

CT SCAN



Dengan CT SCAN membantu diagnosa Anda...
CT scan merupakan alat imaging yang menggunakan Sinar X. Alat ini mula-mula digunakan untuk mengetahui kelainan-kelainan pada otak. Tetapi dengan perkembangannya alat ini dapat dipakai untuk mendeteksi kelainan-kelainan seluruh tubuh. Dengan CT Scan akan lebih banyak penyakit-penyakit yang dapat terdeteksi dimana dengan alat imaging konvensional tidak dapat terlihat.

A. Pemeriksaan Otak
Pada trauma kepala dengan mudah dapat dilihat adanya Fraktur Calvaria, Pendarahan Intracarnial dan Oedema cerebri. Pada pathologi otak, dengan alat konvensional, kita sukar untuk menentukan penyakit-penyakit pada otak. Dengan CT Scan akan dapat terdeteksi adanya penyakit stroke, tumor otak, radang otak, hydrocephalus dan kelainan-kelainan congenital.
B. Pemeriksaan bagian lain kepala di luar otak
Bagian-bagian lain diluar otak yang dapat diperiksa dengan CT Scan adalah Orbita, Nasopharynx, dan Larynx.

C. Pemeriksaan pada abdomen baik atas maupun bawah

Dengan CT Scan dapat dilihat penyakit-penyakit yang ada di organ intraabdominal maupun yang ada di retroperitoneal:

1. Pada hepar dapat dilihat tumor hepar, radang hepar, dan kelainan pada sistem billier dan kista.
2. Pada pancreas dapat dilihat tumor pancreas, radang pancreas dan cysta pancreas
3 .Pada limpa dapat dilihat tumor limpa dan kista limpa
4. Pada usus dapat dilihat tumor usus Pada ginjal dapat dilihattumor ginjal dan batu ginjal
5. Pada kandung kemih dapat dilihat tumor dan batu Pada uterus dapat dilihat tumor Pada ovarium dapat dilihat tumor dan kista